Friday, October 1, 2010

11 kasus Pelepasan Oleh Yesus Dalam Injil


A. Pendahuluan
            Banyak hal yang dilakukan oleh Yesus selama hidup-Nya di dunia ini. Selain mengajar, Dia juga melakukan penyembuhan-penyembuhan terhadap orang-orang sakit pada masa itu. termasuk di dalamnya adalah pelepasan Iblis dari dalam tubuh orang-orang. Memang ada banyak hal yang dapat Yesus lakukan untuk menyatakan kuasa-Nya. dan hal itu memang terbukti dari setiap  kasus yang selalu dapat diselesaikan-Nya.
            Roh jahat yang mendiami tubuh manusia itu biasa kita sebut dengan kerasukan. Definisi kerasukan sendiri adalah dimana Iblis/ Roh Jahat mendiami seseorang dan mengontrol hidup orang itu. Namun pekerjaan Roh itu sendiri tidak akan pernah sempurna di dalam diri orang percaya (lih. Kolose 1:13; I Yohanes 5:18)[1]. Banyak cara yang dapat Yesus lakukan untuk mengusir Roh Jahat dalam diri seseorang pada waktu itu. Dapat berupa perintah langsung pada Roh Jahat itu (lih. Lukas 5:39), dengan suatu pernyataan (lih. Matius 15:28), dan juga berupa konsesi atau memberi kelonggaran (lih. Markus 5:13).

B. 11 Kasus Pelepasan dalam Injil
1. Seorang Bisu Disembuhkan (Matius 9:32-34)
            Orang bisu di sini dituliskan dengan kata kwfos (kophos) dalam bahasa Yunani, yang artinya tidak hanya bisu tetapi juga tuli[2]. Dalam hal ini diketahui bahwa Roh Jahat yang mendiami sesoerang dapat mengganggu pikiran dan kepribadia orang itu. Maka pada saat Yesus menyembuhkan orang bisu ini, Dia tidak menanyakan apakah orang itu percaya atau tidak, tetapi Yesus langsung menolong orang yang dibawa pada Yesus itu. Kelemahan dan ketidaknormalan yang dapat dilihat atau tampak itu adalah kuasa dari Roh jahat yang mengoperasikannya sehingga berefek pada pikirannya.
            Yang dapat diperoleh dari kasus ini adalah kita dapat membawa seseorang yang kerasukan kepada Yesus, yaitu melalui doa. Jika orang itu tidak  mempunyai keingian yang timbul dari dirinya untuk datang kepada Yesus, kita dapat mendoakannya[3]. Dimana seperti orang bisu itu juga dibawa orang untuk datang pada Yesus.

2. Yesus Menyembuhkan Ibu Mertua Simon Petrus dan Orang-orang Lain (Matius 8:14-17; markus 1:29-24; Lukas 4-41) 
            Demam tinggi yang dirasakan oleh ibu mertua Simon Petrus itu juga berasal dari Roh Jahat. Lukas juga menggunakan istilah kedokteran dalam bahasa Yunani yang artinya dapat disamakan denhgan Roh Jahat[4]. Hal ini dapat diketahui dari keadaan fisik dimana temperatur tubuhnya yang pastilah amat panas. Dan setelah Yesus memerintah Roh Jahat itu untuk keluar dari tuibuh ibu itu, seketika itu juga demamnya hilang dan dia dapat sehat kembali. Bahkan dikatakan dia langsung kembali normal dan langsung bangun untuk melayani orang-orang di sana.
            Yesus mempunyai simpati yang amat besar pada orang-orang yang datang pada-Nya  dengan berbagai macam penyakit yang semua merupakan pekerjaan Roh Jahat itu. Dan diumana mereka benar-benar menampakkan harapan untuk semuh. Bahkan dalam kata “atas mereka masing-masing” dapat menampakkan bahwa Yesus meletakkan tangan-Nya satu per satu atas orang-orang yang datang itu, dimana ada perhatian kepada setiap pribadi yang datang. Bukannya meletakkan tangan dan memperlakukan mereka sebagai penyembuhan massa. Dapat dilihat dalam Matius 8:16, bahwa hanya dengan sepatah kata, yesus mampu mengusir Roh-Roh jahat itu untuk keluar. Dan digambarkan bahwa Roh -Roh itu keluar dengan menginsafi bahwa mereka berurusan dengan Messias, sehingga mereka menyebut Yesus, Anak Allah[5].

3. Yesus Mengusir Roh jahat dari Orang Gerasa (Matius 8:28-34; Markus 5:1-20; Lukas 8:26-39)
            Jika kita membandingkan kisah ini dalam setiap bagian dalam Injil, tampak ada sedikit perbedaan. Di dalam Matius tertulis ada dua orang yang datang pada Yesus sedangkan pada Markus dan Lukas tertulis hanya seorang yang datang pada Yesus. Tampaknya ada dua yang datang , namun ada satu yang keadaannya jauh lebih parah ketimbang yang lain, dan orang itulah yang mendapat perhatian khusus oleh Markus dan Lukas[6].
            Di sini, kita tidak boleh menganggap orang yang datang itu adalah orang yang sekedar gila. Namun jauh dari pada itu, dimana orang itu didiami oleh Roh Jahat. Sifatnya sendiri dapat kita lihat. Roh jahat itu hendak membinasakan diri orang itu (ayat 5) dengan menyiksa diri dengan batu dan berteriak-teriak. Kekuatannya melebihi mormal. Banyak orang yang telah berusaha untuk ‘menjinakkannya’ namun semua usaha itu sia-sia, tidak ada yang berhasil, orang-orang itu tampak lemah dibanding dengan orang yang kerasukan itu.
            Ada dua Roh di dalam tubuh orang itu. Dirinya sendiri yang rindu mendapat kelepasan dan Roh jahat yang menguasainya dan ingin menghancurkannya. Sehingga dapat kita lihat, di lain sisi orang itu datang pada Yesus menginginkan kesembuhan. Dia langsung berlari dan menyembah Yesus saat dia melihat Yesus.
            Semula, seperti biasa yesus memerintahkan Roh jahat itu untuk keluar dengan cara yang biasa, yaitu dengan perintah (ayat 8), namun tampaknya Roh Jahat itu berusaha untuk mendapat kekebalan[7] sehingga mereka (karena banyak) tidak keluar dari tubuh orang itu. Roh jahat itu mengenal dan mengakui ketuhanan Yesus sehingga mereka tetap menuruti perintah Yesus. Hanya saja, Roh jahat ini meminta pada Yesus untuk diizinkan masuk ke dalam tubuh babi-babi yang tidak jauh dari situ. Menurut kepercayaan kuno, Roh jahat itu meminta untuk pindah ke tubuh babi karena Roh jahat selalu mendiami daerah tertentu dan akan membuat kekacauan bila diusir. Atau tujuan lain adalah dimana Roh-roh itu mempunyai ketakutan untuk masuk ke dalam lubang yang terduga dalamnya (lih. Wahyu 9:1,2,11; 20:1,2) dan seperti yang dituliskan dalam Lukas 8:31, yaitu mereka takut untuk kembali ke tempat tinggal mereka yang sebenarnya[8]. Yesus menuruti permintaan Roh-roh ini, juga dapat dimengerti bahwa Yesus sangat menghargai nyawa dari seseorang, bila dibanding dengan banyak babi sekalipun.

4. Yesus Mengusir Roh dari Seorang Anak yang Sakit (Matius 17:14-21; Markus 9:14-29); Lukas 9:37-43)
            Ayan atau epilepsi adalah penyakit otak yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. namun sering juga orang menganggap bahwa penyakit ini ditimbulkan oleh kuasa Roh Jahat. Bahkan ada kepercayaan kuno yang menghubungkan serangan-serangan penyakit ini dengan perubahan bentuk bulan[9].
            Pada saat itu mungkin orang mengira bahwa Yesus telah mengajarkan kepandaian-Nya dalam mengusir Roh Jahat itu pada murid-murid-Nya sehingga mereka meminta pada para murid itu untuk dapat melakukan pengusiran itu. danm tampaknya para murid juga telah berusaha untuk melakukannya, namun tidak berhasil. Sehingga mereka kembali memanggil Yesus dan memohon untuk dapat menolong anak itu. dari sini juga dapat kita lihat bagaimana iman ayah itu pada Yesus.

5. Yesus di dalam Rumah Ibadat di Kapernaum (Markus 1:21-28; Lukas 4:31-37)
            Pada saat itu Yesus sedang mengajar pada banyak orang di rumah ibadat di Kapernaum. Dan di tengah-tengah Dia mengajar, tiba-tiba ada seorang yang kerasukan itu masuk dan berteriak dengan keras dengan penuh kebencian terhadap Yesus. Hal ini dapat digambarkan sebagai ungkapan kebencian yang mewakili kerajaan kegelapan. namun di sisi lain, tampak wajah ketakutan pada orang yang dirasuki itu. Yesus tidak mempedulikan apa yang dikatakan Roh Jahat itu, Yesus tentu tidak akan mendengarkan apa yang dikatakan (bdk. Kisah para rasul 16:16-18) sehingga Dia segera menyuruh Roh itu diam dan pergi meninggalkan tubuh itu. Bagaimanapun juga, Allah kita, Yesus mempunyai kuasa yang sangat besar jika dibanding dengan kuasa Roh jahat. Sehingga Roh jahat itu pergi meninggalkan tubuh orang itu. Dan dengan segera Roh itu meninggalkan tubuh orang itu tanpa memberikan efek apapun pada orang itu.

6. Perempuan Siro-Fenisia yang Percaya (Markus 7:24-30)
            Di dalam kasus ini, Yesus menyembukan tidak seperti yang ada pada kasus-kasus yang lain. Di sini, Dia tidak mengucapkan kata-kata penyembuhan tetapi dengan menyembuhkan dari jauh, karena Dia telah melihat betapa besarnya iman wanita itu.
            Dari percakapan Yesus dengan wanita itu dapat diketahui bagaimnana wanita itu mempunyai iman dan pengharapan yang besar pada Yesus untuk kesembuhan anaknya. Kata ‘anak’ merupakan sebutan untuk orang Yahudi, orang Israel. Dimana yesus datang untuk mereka, sebagai Messias yang datang untuk orang yahudi. sehingga orang Yahudilah yang harus ditolong terlebih dahulu, baru orang-orang selain orang Yahudi. Sedangkan kata ‘anjing’, merupakan sebutan orang Yahudi bagi orang kafir. Dan wanita yang datang pada Yesus adalah orang Yunani, atau orang kafir itu[10].            Walaupun sepertinya Yesus tidak mau menolong wanita itu dan kata-kata Yesus tampaknya sangatlah kasar. Yaitu dengan mengatakan bahwa seekor anjing harus makan dari remah-remah yang jatuh dari atas meja. Namun wanita itu dengan imannya mengatakan bahwa walaupun hanya remah-remah, cinta kasih dan kuasa Yesus akan mampu menyembuhkan anaknya.
            Dengan jawaban wanita itu, Yesus tahu sampai sejauh mana iman wanita ini Dan oleh karena itu, Yesus langsung berkata pada wanita itu bahwa Roh Jahat yang selama itu mendiami anaknya kini telah keluar. Dan seketika itu juga anak dari wanita itu sembuh.

7. Menyembuhkan Orang sakit pada Hari Sabat (Lukas 13:10-17)
            Di perikop ini diceritakan bagaimana Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang telah dirasuki Roh jahat selama 18 tahun. Hal itu menyebabkan perempuan ini sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak lagi dapat berdiri dengan tegak. Yesus bertemu dengan perempuan ini, ada perasaan iba. Jika dalam kebanyakan orang yang mencari dan datang pada Yesus untuk disembuhkan, pada kesempatan ini Yesus sendiri yang memanggil perempuan ini dan langung menyembuhkannya dengan hanya mengatakan,”Hai ibu, penyakitmu telah sembuh”. Dan  segerelah perempuan itu dapat berdiri dengan tegak dan sangat berterimakasih pada Yesus.
            Yang menjadi permasalahan di sini adalah dimana pada waktu Yesus menyembuhkan perempuan itu adalah hari Sabat yang tidak boleh bagi seseorang untuk bekerja. dari hal ini kita dapat mempelajari bahwa Yesus sangatlah menghargai nyawa dan kebebasan seseorang. Bagaimana seseorang yang diikat oleh Roh jahat selama 18 tahun dan kebetulan dilepaskan pada hari sabat yang sebenarnya peraturan itu adalah buatan manusia sendiri. Sampai Yesus memberikan contoh jika seekor lembu saja dilepaskan, apalagi seorang manusia yang telah terikat kuasa jahat selama 18 tahun itu.

8. Yesus Menyembuhkan Seorang Tuli (Markus 7:31-37)
            Latar belakang yang diceritakan dalam kisah ini, tampak bahwa dalam melakukan mujizat penyembuhan, Yesus tidak mau berada di tengah-tengah orang banyak. Terlabih dahulu Yesus membawa orang tuli itu untuk keluar dari kerumunan sebelum Dia menyembuhkannya.
            Walaupun tidak dikatakan secara harafiah bahwa orang tuli itu sakit karena Roh Jahat, namun ada suatu tafsiran yang mengatakan bahwa tulinya dikarenakan oleh Roh Jahat. Hal itu dapat dilihat melalui cara Yesus menyembuhkan. Kata Effaqa (ephata) yang berarti membuka, dapat ditafsirkan sebagai membuka jalan yang yang telah ditutup oleh Roh jahat. Dan dengan penyembuhan Yesus itu, maka segera sembuhlah orang itu[11].
           
9. Yesus Menyembuhkan Banyak Orang (Markus 3:7-12)
            Yesus yang tampaknya sudah terkenal pada masa itu sebagai orang yang dapat menyembuhkan penyakit telah ditunggu dan dicari orang untuk dapat menyembuhkan penyakit yang ada pada mereka. Dan rata-rata orang yang datang pada saat itu adalah orang penyakitkan disebabkan oleh Roh jahat. Dan dari kasus ini, tampak sekali kedaulatan dan kekuasaan Yesus yang sangat besar jika dibanding dengan kekuasaan Roh jahat. Sehingga Roh-roh jahat yang pada waktu itu menguasai tubuh manusia, langsung keluar saat Yesus memerintahkan mereka keluar.

10. Orang Lumpuh Disembuhkan (Matius 9:1-8; Markus 1-12; Lukas 5:17-26)
            Penyembuhan dalam kasus ini dapat dikatakan adalah berkat iman yang dimiliki oleh teman-teman dari si sakit. Dimana orang lumpuh ini dibawa oleh keempat orang temannya yang mempunyai iman dan harapan bahwa Yesus sanggup menolong orang lumpuh ini.
            Di dalam kisah ini diceritakan bahwa Yesus tidak langsung menyembuhkan orang lumpuh ini dengan perkataan atau sejenisnya seperti yang kita temui di kisah-kisah yang lain. Tetapi di sini Yesus terlebih dahulu mengampuni dosa yang ada dalam diri orang lumpuh ini. tampak bahwa hal ini sangatlah tidak berhubungan. Tetapi sekali lagi ditekankan bahwa segala macam penyakit yang ada tidaklah selalu datang karena keadaan fisik seseorang yang memang lemah. Seseorang dapat sakit karena memang ada dosa di dalamnya. Dan hal ini sangatlah besar pengaruhnya dalam keadaan seseorang. Tidak hanya berakibat di dalam keadaan fisik. Tetapi dosa akan terlebih dahulu menyerang keadaan psikologis atau keadaan jiwa seseorang, dan hal itulah yang akan menyebabkan rusaknya keadaan fisik.
            Dalam hal ini, dosa yang sepertinya selalu mengejar-ngejar kejidupan kita ini adalah karena Roh jahat juga yang selalu seakan-akan mengingatkan kita akan dosa itu sehingga kita tidak dapat terlepas dari padanya. Seharusnya jika kita mengetahui akan kesalahan dan dosa kita, segera kita mohon ampun dari Tuhan dan meminta Tuhan agar membersihkan diri kita dari dosa itu. Hingga kita tidak dikejar-kejar perasaan bersalah akan dosa kita, namun kita dapat memperbaharui hidup kita.
            Kita dapat kita lihat sendiri di dalam kisah orang lumpuh ini yang sepertinya juga mempunyai beban dosa yang pernah dilakukannya. Beban dosa itu membuatnya tertekan sampai berakibat pada fisiknya.  Yesus selalu tahu apa yang menjadi penyebab setiap penyakit, oleh karena itu Dia tidak menyembuhkan fisiknya tetapi memberikan pengampunan pada orang itu seperti yang dia butuhkan. Dan segera setelah itu, orang lumpuh itu dapat berjalan kembali.

11. Kembalinya Roh Jahat (Matius 12:43-45; Lukas 11:24-26)
            Dalam bagian ini Injil tidak menuliskan bagaimana Yesus melepaskan seeorang dari kuasa Roh Jahat, namun mengajarkan bagaiamana seseorang harus menjaga kekudusan diri agar tubuhnya tidak didiami oleh Roh Jahat. Jika seseorang sudah dibebaskan dari Roh Jahat, apakah mungkin dia akan dapat dirasuki lagi? Tentu saja dapat. Karena Kerajaan Allah belum sepenuhnya diwujudkan. Menurut anggapan kuno, Roh yang sudah keluar dari tubuh manusia akan tetap melayang-layang di tempat yang sunyi dan tandus di tengah-tengah Roh sebagsanya. Dan jika dia tidak menyukai tempat itu, dia dapat saja kembali pada tempat yang dulu, yaitu tubuh manusia itu. Dan untuk  mencegah agar dia tidak diusir lagi, dia akan membawa teman-temannya. Dan dengan cara yang lebih mengerikan mereka akan mengontrol dan menghancurkan orang itu. Dan angka tujuh adalah angka lambang kelengkapan atau kesempurnaan.
            Sebagai orang modern yang tidak lagi percaya dengan kepercayaan kuno itu, tetapi tetaplah kita harus menjaga diri agar tidak dirasuki lagi. hal itu dapat dilakukan dengan selalu mengisi kehidupan kita, jangan biarkan kosong. Sebagai orang yang sudah mengenal dan menerima Yesus, haruslah kita mengisi kehidupan kita. Sehingga kehidupan baru kita dapat terisi oleh hal-hal yang positif dan mempunyai kemerdekaan di dalam Yesus[12].

Kesimpulan
            Dari kesebelas kasus yang dibahas satu per satu mengenai pelepasan Yesus terhadap orang-orang yang kerasukan itu dapat diperoleh, antara lain:
- Roh jahat yang merasuki tubuh seseorang dapat berpengaru pada banyak hal. Tidak hanya keadaan yang tampak gila, tetapi banyak hal dalam keadaan fisik yang secara manusia tidak mungkin hal itu disebabkan oleh Roh jahat.
- Kuasa dan kedaulatan Yesus jauh lebih besar dari pada kuasa Roh jahat yang mempengaruhi keadaan manusia sehingga dengan dekatnya kita dengan Tuhan, Roh jahat tidak akan merasuki dan mempengaruhi kita.
- Banyak hal yang dapat dilakukan oleh Yesus untuk menyembuhkan orang yang dirasuki Roh jahat. Dan dengan iman kita pada-Nya, kita juga mampu membentengi diri kita dari kuasa Roha jahat.



[1] Walter A. Elwell, Analisa Topikal Terhadap Alkitab, Jilid 2 Pekerjaan Allah, Wahyu Allah dan Makhluk Supranatural (Malang: SAAT, 2001), hal 278-279
[2] Drs. J.J. de Heer, Tafsiran Alkitab Injil Matius, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996) hal 174
[3] Ibid, hal 174
[4] Dr. B.J. Boland, Tafsiran Alkitab Injil Lukas, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000) hal 113
[5] Ibid, hal 113
[6] Walter M. Fost, Tafsiran Injil Markus, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1974), hal 47-48
[7] Ibid, hal 47
[8] Lembaga Biblika Indonesia, Tafsir Perjanjian Baru 2, Injil Markus, (Yogyakarta: Kanisius, 1982), hal 53-55
[9] Opcit, Dr. B.J. Boland, hal 237-238
[10] Opcit, Lembaga Biblika Indonesia.
[11] Opcit, Tafsiran Injil Markus
[12] Opcit, Dr. B.J. Boland, hal. 292

1 comment:

  1. Casinos near Harrah's Casino & Hotel - Mapyro
    Find Casinos Near Harrah's 강릉 출장마사지 Casino & Hotel 수원 출장샵 in Washington, D.C.. A map showing casinos 동두천 출장샵 and 동두천 출장샵 other gaming facilities located near 평택 출장샵 Harrah's Casino & Hotel.

    ReplyDelete